Selasa, 16 Februari 2010

Selayang Pandang Hipnotis

Oleh : Abah Rahman

 Istilah hipnotis belakangan ini mengemuka di kalangan masyarakat baik itu yang bernada negatif maupun positif. Bernada negatif karena hipnotis dimanfaatkan untuk memperdayai orang lain demi keuntungan si pelaku hipnotis. Di sisi lain bernada positif karena digunakan untuk kebaikan korban. Namun, sebenarnya apa itu hipnotis ?

 Secara sekilas hipnotis atau yang dikenal juga dengan istilah hipnosis (hypnosis) adalah suatu kondisi pikiran ketika tindakan dan emosi seseorang dikendalikan melalui serangkain aktivitas yang dikenal sebagai simulasi hipnosis. Faktor faktor stimulasi dapat berbeda beda antara satu orang dengan orang lainnya dan satu teori dengan teori lainnya. Hipnosis  bergantung pada kondisi mental seseorang yang menjadi targetnya sekaligus targetnya sekaligus pada orang yang menghasilkan stimulus tersebut.

 Hipnosis telah lama menjadi bahan perbincangan dengan berbagai teori tandingan. Sebagian peneliti mengklaim bahwa hipnosis suatu jenis pegobatan palsu yang diberikan kepada pasien sebagai suatu pengobatan yang manjur. Dalam beberapa kasus sebagai antisipasi efek pil, perubahan positif ditemukan dalam diri pasine. Para peneliti tersebut percaya bahwa hipnosis merupakan bentuk lanjutan dari efek ini. Sementara di pihak lain, terdapat teori teori hipnosis yang melibatkan pikiran sadar dan bawah sadar seseorang.

 Selama berabad abad, beberapa orang percaya bahwa pikiran bawah sadarlah yang dapat kita hubungi lewat hipnosis. Studi akhir akhir ini tentang mekanisme hipnosis menunjukkan bahwa bagian sadar dari otak merupakan bagian yang paling mudah ditembus selama kondisi mental. Namun demikian, perdebatan tentang masalah ini  masih terus berlangsung selama dua dekade belakangan ini.

 Hipnosis didefenisikan dalam beberapa fase. Beberapa studi menyatakan selama bertahun tahun, beberapa ilmuan memberikan kontribusi mereka dalam mengategorikan hipnosis ini. Sebagian besar kategori tersebut didasarkan atas tren psikologis, kondisi pikiran, dan kondisi fisik subjek. Kategori juga didasarkan atas sarana yang digunakan untuk menstimulasi proses hipnosis.

 Selama bertahun tahun hipnosis dianggap bersifat mistis. Meski demikian, para peneliti medis telah membuktikan manfaatnya terutama berkaitan dengan terapi trauma pasien. Entah orang menyebutnya magic atau pengobatan, jika sasarannya tetap positif, hal ini merupakan sesuatu yang menguntungkan sehingga pelaksanaanya harus diteruskan.

 Satu konsep populer tentang hipnosis memisahkannya dalam kantor psikoterapi. Teori awal hipnosis didasarkan pada “cairan mesmerik” mistis atau “magnetisme binatang”. Suatu pengertian yang lebih modern dalam bidang ini menganggap fenomena hipnotis sebagai suatu proses yang memanfaatkan pertukaran natural dalam bahasa  dan persepsi kita.

 Tidak ada defenisi sulit dan cepat bagi suatu pengalaman terhipnotis. Hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah menyatakan bahwa suatu keadaan trans merupakan suatu kondisi kesadaran yang telah diubah, suatu keadaan yang merepresentasikan suatu pertukaran dari kesadaran terbangun “biasa”. Beberapa penekanan telah diberikan  pada gagasan ini bahwa suatu kondisi trans menggambarkan pengalaman yang lebih terinternalisasi. Suatu penyempitan fokus, “diasosiasi”, peningkatan sugesti, atau otomatisme. Sementara sebagian dirinya dapat muncul dalam suatu pengalaman terhipnotis, tidak ada satu pun darinya yang bersifat perlu atau universal. Barangkali salah satu defenisi paling bermanfaat tentang hipnosis adalah satu tujuan terarah yang terjadi dalam suatu kondisi psikologis yang telah diubah.

 Berbicara tentang hipnosis dalam konteks terapeutik, penulis lain menyatakan, “Kondisi trans membolehkan pelaku memunculkan dalam suatu tata cara yang terkontrol, mekanisme mental yang sama yang secara spontan bersifat operatif dalam kehidupan sehari sehari.”

 Dengan demikian, hla ini dapat dipahami bahwa pikiran kita mempunyai kemampuan bertukar dari suatu kondisi kesadaran ke kondisi lainnya secara mudah. Kita pernah mengalami proses trans saat melamun, ketika bosan dengan kuliah atau mata pelajaran, melakukan perjalanan panjangan, saat dipijat, berendam dalam air hangat, saat kita bertukar perhatian agar dapat membaca artikel atau buku, menonton televisi, atau berpikir dalam dalam tentang sesuatu. Boleh jadi saat sekarang mungkin Anda tengah berada dalam kondisi trans.

 Dengan memanfaatkan pendekatan ini, beberapa penulis menyatakan apakah semua komunikasi itu bersifat hipnosis ataukah tidak ada sesuatu yang dinamakan hipnosis. Kedua sudut pandang mempunyai manfaatnya sendiri sendiri karena jika hipnosis hanya sekedar kesadaran yang diubah, maka setiap komunikasi hanya efektif akan sampai pada tahapan seperti itu. Dengan hanya mendeskripsikan sesuatu yang mengubah pengalaman, Anda akan mendapatkan efek yang memampukan Anda mengalami pengalaman tersebut kembali.

 Sebagai contoh, jika suatu ketika Anda berlibur ke suatu tempat yang menyenangkan yang membuat Anda rileks, Anda  mendeskripsikan pengalaman di tempat itu dengan menggunakan beberapa teknik kunci hipnosis dan mengalami kembali pengalaman relaksasi tersebut. Oleh karena itu, dengan mensugestikan pengalaman tersebut, Anda dapat membantu seorang pasien atau sahabat agar merasa rileks. Dalam latihan seperti itu, beberapa hal penting yang harus diingat adalah :

1.Gunakan seluruh pancara indera : penglihatan, pengendaran, perasaan, penciuman, dan peraba---beberapa orang cenderung mengingat satu pengalaman indrawi ketimbang pengalaman indrawi lainnya. Dengan mendatangkan seluruh pengalaman itu, pengalaman – pengalaman tersebut akan menjadi makin kuat dan dapat membuat elemen elemen bawah sadar.

2.Jika Anda sedang mengharahkan orang lain ke suatu ingatan hipnosis, Anda hanya dapat bertanya atau menyarankan sesuatu yang telah Anda yakini. Misalnya, Anda dapat menyarankan, “Anda dapat merasakan suhu udara.” Anda tidak dapat menyarankan, “Anda dapat merasakan hangatnya udara,” karena menurut pengalaman orang lain, udarah bolehjadi tidak terasa hangat.

3.Serasikan suara Anda (atau suara batin) pada pengalaman itu---jika pengalaman tersebut sangat menyenangkan, gunakan nada menyenangkan dari suara dan irama, biarkan suara Anda merefleksikan hal menyenangkan itu. (***)

Tidak ada komentar: