Kamis, 18 Februari 2010

Mantera Daun Keladi, Pelaris dari Tanah Melayu

Oleh :  www.abahrahman.com

 Ilmu yang satu ini bukan sejenis mantera yang harus dirafal, tapi sejenis rajah yang dituliskan di atas daun keladi atau daun sirih, tapi hasilnya bias membuat untung besar, mau bukti ?

  Lain lubuk lain ikannya. Pepatah itu memang tepat untuk bangsa Indonesia yang terdiri beragam suku dan budaya. Yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Karena lain suku dan lain bahasanya, makanya dalam segi ritual dan magis juga ada perbedaan. Misalnya mantera mantera yang mereka miliki atau yang mereka kuasai.

 Dalam soal dagang, Cina juga memiliki cara ritual dan cara tersendiri untuk membuat dagangan mereka laris. Lantas Jawa juga memiliki cara dan ritual khusus untuk memajukan dagangan mereka. Dayan pun tak ketinggalan, suku Dayak juga memiliki penglaris yang hebat.

 Dan disini, saya sengaja menurunkan mantera mantera penglaris dari suku Melayu, konon suku Melayu juga memiliki mantera penglaris yang cukup tua umurnya . Dan dianggap amat manjur untuk berdagang, seperti took dan lain sebagainya.

 Koleksi ini saya dapat dari salah seorang pedagang di Asahan.

  “Cemanolah, kalau Pak Cik tak pakek penglaris, sabontar sajo bisalah bangkrut,” ujarnya membuka percakapan.

 “Ini memang penglaris turun temurun, ayah Pak Cik juga pedagang,” imbuhnya.
 Rajah yang dimaksud olehnya adalah sebuah rjah dalam bentuk tulisan arab yang dibuat di atas daun keladi (tales). Ditulis dengan bahan kapur sirih yang sudah menguning warnanya, saking lamanya. Penglaris tersebut tidak hanya satu tapi ada tiga, yang dua memang berbentuk tulisan yang dibuat di atas media daun sirih dan daun keladi. Yang satu lagi ditulis di atas kain putih.

 Rajah pertama, ambil sehelai daun sirih ketemu urat, lalu panggang di atas bara api sambil membaca shalawat tiga kali, lantas biarkan beberapa saat, setelah itu tulis dengan tinta Cina dengan berbentuk huruf Lam, (lihat gambar).Setelahkering simpan di dalam kain hitam, dilapisi lagi dengan kain kuning setelah itu bungkus dan simpan di laci dagangan. 

 Rajah kedua, ambil daun keladi Sarawak (Tales daun lebar) tulis dengan menggunakan kapur sirih, biarkan kering lalu gulung kecil, simpan di laci dagangan, atau di tempat berjualan atau pun  simpan di pintu toko. Selamat mencoba. (***)

Tidak ada komentar: