Selasa, 11 Mei 2010

Tips Abah Rahman : Enam Tabiat Istri Menjengkelkan Suami

Setidaknya ada enam tabiat istri yang sering membuat suaminya jengkel. Ini perlu diketahui kaum ibu jika menginginkan suaminya betah di rumah.

Menurut paranormal Abah Rahman, 38 persen dari pria yang berkonsultasi kepadanya, apakah itu lewat ponsel 0813 7630 6023, melalui Facebook, rubrik-rubrik konsultasi di sejumlah media cetak dan online maupun via email kisahnyatapm@yahoo.co.id, mengeluhkan tabiat istri atau calon istrinya.

“Dari data inilah kita mengetahui, setidaknya ada enam tabiat kalangan istri yang tidak disukai kalangan suami. Tabiat itu umumnya terpicu karena karakter bawaan sang istri itu sendiri,” ungkap Abah Rahman di tempat prakteknya Jalan Laksana Gang Kadi no 25 belakang Indomaret Medan.

Tabiat pertama, urai Abah, istri tidak pernah meminta untuk berhubungan intim. Hubungan intim terjadi bukan karena adanya rayuan dari sang istri, melainkan karena suami yang meminta.

“Alangkah malangnya jika kita punya istri seperti ini. Biasanya tabiat ini ada pada istri yang memiliki karakter takut direndahkan atau pemalu yang berlebihan,” terangnya.

Istri seperti ini, lanjut Abah Rahman, biasanya hasrat seksnya rendah. Karena perasaan takut direndahkan atau takut jatuh harga dirinya telah mengalahkan hasrat seksnya sendiri.

Kedua, istri yang tidak mau mengaprasiasi oleh-oleh atau barang apa pun yang dibawa sang suami ke rumah. Tabiat kurang bagus ini paling berpotensi memicu ketersinggungan atau kejengkelan sang suami.

Tabiat ini biasanya lahir karena sang istri pada masa sebelum nikah tidak pernah terlatih untuk menghargai pemberian orang kepadanya.

“Padahal agama mengajarkan, hargailah minimal dengan senyuman sekecil apa pun pemberian orang kepadamu,” kata Abah Rahman.

Ketiga, istri yang sering keluar rumah bukan untuk berkerja atau menambah penghasilan. Terhadap istri seperti ini, rasa jengkel suami sering datang, bahkan amarah. Karena istri dinilai telah mengabaikan kewajibannya di dalam rumah tangga.

Tabiat yang juga jelek ini, kata Abah Rahman, biasanya dimiliki oleh wanita pembosan, suka ngerumpi atau wanita yang tidak mampu membangun komunikasi produktif dengan orang-orang yang ada dalam rumah tangganya.

Keempat, istri yang tidak mampu memenuhi menu makan, atau kerapian gosokan pakaian, atau kebersihan rumah sebagaimana yang diinginkan suaminya.

“Istri yang memiliki tabiat seperti ini umumnya karena kepekaan atau kepeduliannya lemah. Ia tidak mampu mengoptimalkan energi positif di dalam tubuhnya untuk bersimpati atau berempati,” terang Abah Rahman.

Kelima, wanita yang tidak lagi menjaga kehormatan tubuhnya atau auratnya karena ia merasa sudah berstatus istri orang. Istri yang memiliki tabiat seperti ini biasanya tidak suka berdandan, atau tidak mampu melakukan adabtasi dengan suasana barunya.

Keenam, istri yang suka mencampuri urusan suami atau suka nimbrung apabila tamu suaminya datang. Tabiat ini biasanya dimiliki oleh istri yang suka mengintervensi suami, atau memang karena ia bertife orang yang tidak mampu menempatkan diri, atau karena sebelumnya punya pengalaman buruk menyangkut tabiat suaminya sehingga rasa percayanya hilang.

Solusi
Menurut Abah Rahman, solusi yang paling tepat dalam mengatasi tabiat-tabiat itu adalah dialog suami istri dalam suasana penuh kasih sayang. Karena dialog memberi kemungkinan bagi keduanya untuk saling memahami, atau lebih dari itu membuat kesepakatan-kesepakatan.

“Inilah saran saya kepada mereka yang berkonsultasi kepada saya,” jelasnya.

Namun jika dialog tidak dapat dilaksanakan, kata Abah Rahman, alternatifnya adalah mengundang suami istri yang bermasalah untuk dialog enam mata.

“Nah, bila alternatif itu tidak mungkin dilaksanakan, maka kita akan memberi amalan kepada sang suami agar sang istri patuh kepadanya,” tandas Abah Rahman.(*)

Tidak ada komentar: