Senin, 29 Maret 2010

Susuk Budaya Mistis Penggerak Ion Positif

Susuk tidak lain merupakan budaya mistis yang dikenalkan sejak zaman kerajaan tempo dulu. Hingga kini susuk sangat diminati, karena keampuhannya menggerakan ion positif didalam tubuh penggunanya untuk salah satunya memikat sukma lawan jenis.

Dalam catatan sejarah, pemakaian susuk telah dimulai orang sejak zaman kerajaan dulu untuk berbagai kepentingan. Misalnya untuk memancarkan aura kewibawaan dari dalam tubuh, sehingga siapa saja yang berhadapan dengan pemakainya tidak bisa sembarangan, bahkan cenderung menjadi simpati.

Salah seorang pemakaiannya disebut-sebut adalah Raja Mulawarman, yang tidak lain adalah Raja ketiga setelah Raja Aswawarman dan Raja Kudungga yang memimpin Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Susuk kemudian menjadi budaya mistis di nusantara, yang mengalami perkembangan, sesuai dengan perkembangan kebudayaan dan keyakinan masyarakat nusantara itu sendiri.

Paranormal Abah Rahman menjelaskan hal ini di tempat prakteknya Jalan Laksana Gang Kadi No 25 belakang Indomaret Medan.

Menurut pemegang nomor HP 0813 7630 6023 ini, sampai kini pemakaian susuk masih diminati. Itu terbukti, cukup banyak orang yang datang ke tempat prakteknya meminta dibuatkan susuk. Antara lain untuk kepentingan mempertahankan keharmonisan rumah tangga, untuk perjodohan, pelaris, kewibawaan, kecantikan, mempertajam intuisi atau daya serap, pengasihan dan untuk peningkatan karir.

Ragam Barang Susuk
Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga di beberapa media cetak dan online ini menjelaskan, pada zaman dahulu, yang dipergunakan sebagai barang susuk diantaranya bunga kantil, daun sirih, akar bahar, taring harimau, kumis harimau, bulu mata harimau, lidah burung beo, batu hitam dan tai besi.

Dalam perkembangannya, lanjut Abah Rahman, menjadi bertambah beragam. Ada pula yang menggunakan dari mulai besi putih, perunggu, perak hingga emas. Dan sekarang, tidak sedikit orang yang meminta dibuatkan dari mulai batu permata seperti intan hingga berbentuk parfum.
“Sekarang kan zaman praktis. Ada yang tidak mau susuk ditanam ke dalam tubuhnya. Sehingga diberi solusi dalam bentuk parfum, emas atau intan yang dapat dipakai setiap hari sebagai asesoris,” terang Abah Rahman.

Pemikat Sukma
Abah Rahman mengakui, dari berbagai ragam susuk yang dipersiapkannya, yang paling diminati salah satunya adalah minyak pemikat sukma.

Sebabnya, terang Abah Rahman, penggunaannya sangat praktis, tanpa pantangan dan maharnya hanya Rp 300 ribu. Dan saat menggunakan tidak mesti melakukan ritual.

Minyak berbentuk parfum yang telah dititisi doa khusus ini menurutnya, diyakini dapat membangkitkan ion positif secara maksimal didalam tubuh pemakainnya. Efeknya, orang lain terutama orang yang diniatkan akan merasa senang dan bahkan cinta kepadanya.

Maka tidaklah mengherankan, kata Abah Rahman, bagi yang meyakini, minyak pemikat sukma ini dapat dipergunakan untuk menyeret jodoh ke dalam mahligai rumah tangga, membenteng agar pasangan tidak selingkuh dan menjadikan pemakainya berwibawa di hadapan publik. (***)

Tidak ada komentar: