Rabu, 16 September 2009

Agar Suami Makin Cinta

Tips ini merupakan ikhtiar istri terhadap suaminya agar hubungan tetap harmonis dan saling mengikat rasa cinta yang kokoh, dan (istri) berharap kepada suami tidak akan terjadi poligami. Setidaknya ada 5 tips, yaitu :


1. Berhias diri


Berhias bagian dari ibadah seorang istri, tentu yang berhias diniatkan untuk membahagiakan suami. Sehingga dalam hadis Nabi saw bahwa satu dintara tanda istri salehah yaitu apabila dipandang akan menyenangkan suami.


Berhias diri mempunyai beberapa manfaat yang sangat besar: (1). Bernilai ibadah, karena Allah menyukai yang bersih dan bagus, (2). Menyenangkan suami sehingga menghambat hatinya untuk berpaling kepada wanita lain, (3). Memberikan contoh baik terhadap orang lain, masuk dalam kelompok dakwah bil hal.


Oleh karena itu bagi seorang muslim mempunyai keuntungan yang sangat besar. Selain berhias, ia mempunyai kebiasaan berwudhu, sehingga cantiknya menjadi lahir batin. Karena dengan wudhu tersebut menjadikan Allah swt sebagai pemeliharanya. Sesuai firman Allah dalam QS Al-Ahzab: 3).


2. Taat perintah suami


Suami merupakan kepala keluarga yg wajib ditaati, selama dalam jalur kebaikan. Jika istri bersifat nusyuz, tidak lagi searah dengan keinginan suami, sebagai tanda awal keretakan rumah tangga, setidaknya akan hilang hubungan yang harmonis (baik). Dengan menaati suami dalam kapasitas kebaikan, mempunyai beberapa keberuntungan: (1). Mempunyai nilai ibadah, karena menaati dan membuatnya senang bagian dari ibadah, (2). Mengikat batin suami sehingga terus mencintai, (3). Mempunyai kredit poin (nilai tambah) di tengah keluarga dan masyarakat.


3. Banyak senyum


Orang bijak mengatakan, senyum adalah obat dukalara. Setidaknya, sebelum duka itu sembuh, separuh obatnya adalah senyum. Dan Rasulullah saw menyatakan senyum kepada saudaramu adalah sedekah. Termasuk dalam hal rumah tangga suami istri yang menebar senyum akan “mencairkan” hubungan yang “beku”. Ia akan memberikan kedamaian.


4. Komunikasi


Komunikasi merupakan menjadi sangat penting di dalam kehidupan. Banyak terjadi insiden karena komunikasi yang tak lancar. Setiap persoalan sekecil apapun perlu adanya komunikasi. Seorang istri yang ingin berkunjung ke rumah orang tua, sebaiknya mengutarakan tujuannya dengan jelas, pergi dan pulangnya kapan, terus bagaimana tanggungjawab istri terhadap selama ia meninggalkan rumah. Misalnya bagaimana makannya suami, apakah selama pergi suami cukup makan di rumah makan, atau harus masak sendiri. Jika suami harus masak sendiri bagaimana apakah termasuk tidak melepas tanggungjawab sebagai seorang istri. Hal-hal seperti itu harus dikomunikasikan dengan jelas.


Istri yang mau berkomunikasi dan menerima secara baik hasil komunikasi sangat dicintai suami. Karena ada juga seorang istri yang menerima hasil komunikasi dari suami, yang kebetulan pendapat istri harus ditunda untuk diwujudkan, dan pendapat suami yang harus diikuti karena dianggap lebih baik dan masuk akal, si istri menerima tapi dalam kondisi muka yang jutek, dan hal tersebut sering terjadi.


Sebaiknya apabila kondisi seperti itu istri harus tuntas berkomunikasi. Dan jika keputusannya diterima si istri harus lapang dada, begitu juga suami.


5. Jaga diri


Setelah menikah, martabat istri menjadi martabat keluarga, termasuk suami. Begitu juga martabat suami menjadi martabat keluarga, termasuk istri. Dengan demikian suami istri menjadi kesatuan yang utuh. Tidak ada satu lebih penting dari yang lainnya, hanya posisi saja yang berbeda.


Menjaga diri, bagian dari menjaga martabat atas keluarga. Seorang istri sangat penting untuk mampu menjaga dirinya, terutama ketika ia tidak didampingi suami. Dan justru di sinilah ujian seorang istri. Ia mampu atau tidak menjaga dirinya, dan harta suami. (*)

Tidak ada komentar: