Tak sedikit manusia yang menggantungkan pada nasib. "Percuma saja bekerja keras membanting tulang jika nasib melarat, selamanya akan melarat," demikianlah perkataan orang orang putus asa yang hanya menggantungkan pada nasib. nasib memang erat kaitannya dengan takdir Allah. Kita yakin bahwa Allah ikut campur dalam masalah nasib manusia. Kita yakin bahwa nasib ada di tangan Allah. Namun, apakah orang orang yang menyerahkan dirinya kepada nasib dan berpangku tangan itu mengetahui apakah nasibnya buruk atau baik.
Nasib baik akan menjadi buruk bagi kehidupannya, jika seseorang malas berikhtiar. Karena itu, Allah menyuruh hambaNYA untuk berikhtiar dan berdoa. Tak mungkin Allah menjatuhkan rezeki langsung dari langit. Tak mungkin Allah mengubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak mau mengubahnya. Boleh saja orang menyerahkan nasibnya kepada Allah asalkan ia telah berikhtiar sekuat tenaga dan berdoa kepada-Nya. Ini artinya tawakkal sesudah ikhtiar.
Pada saat kehidupan pailit, pekerjaan sulit padahal kita telah berusaha mencarinya, rezeki seret padahal kita sudah sekuat tenaga berusaha, jodoh tak kunjung datang padahal kita telah semaksimal mungkin memperbaiki diri, atau banyak orang yang tak suka kepada kita padahal kita selalu berbuat baik kepada semua orang, atau berobat ke dokter tapi tak sembuh sembuh, putus asa bukanlah suatu solusi. Berdiam diri karena lelah tidak akan menyelesaikan masalah.
Dalam kondisi seperti ini, maka ingatlah bahwa kita masih memiliki Allah yang akan menolong kita. Berzikirlah kepadaNYA, berdoalah kepada Allah, pasti Allah akan mengabulkannya.
"Dan apabila hamba-hambaKU bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKU, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKU, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al Baqarah ayat 186)
Dalam surat yang lain, Allah berfirman :
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat ayatnya) lagi berulang ulang, gemetar karenanya kulit orang orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjukkan siapa yang dikehendakiNya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya. (QS. Az Zumar ayat 23)
(Abah Rahman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar